Curhat

Tempo hari, mungkin adalah hari paling buruk bagi teman saya.

Saya nggak begitu yakin dan sama sekali nggak berpikiran kalau saya adalah orang yang paling tepat diajak curhat. Toh saya jarang curhat ke orang lain. Cuman orang-orang tertentu yang saya ajak curhat. Curhat di sini maksudnya curhat masalah pribadi loh. Dan saya nggak pernah membayangkan sama sekali bahwa (akhirnya) seseorang datang membawa cerita intimnya.

Saya lebih banyak diam saat ia bercerita. Saat itu, saya berpikir bahwa...




Seseorang atau dirimu sendiribisa saja hidup tenang seperti biasa menghadapi hari. Beberapanya bahkan nggak ngerti bahwa sesungguhnya mereka ditangisi. Diperhatikan, dikhawatirkan, dikhayalkan, dituliskan... dasar cinta.

Saat melihat senyum kebanggaannya disamping tangisan teman saya, yang mampu saya lakukan hanyalah meringis.


@anggiiaaa

Komentar