Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Empat Setengah Jam

"Apa kamu gak bisa hidup selamanya?" Ia cuma diam. "Saya gak bisa bayangin jika saat seperti ini, saat saya tidak bisa tidur karena khawatir bangun nanti ada yang menatap mata saya langsung dalam jarak dekat, gak ada lagi yang nemanin saya. "Gak ada lagi yang menoleh dalam kantuknya waktu saya panggil dan tidur mlungker  seperti kamu saat ini di sebelah saya." Ia lagi-lagi diam. Mataku menggenang. Ia mulai memejamkan mata dan telingaku berdenging. "Sudah, yang penting sekarang kamu tidur." *** Ternyata begitu bangun bukan sepasang mata nyalang memandangi, tapi seberkas cahaya matahari yang menelusup lewat ventilasi vertikal di depan pintu yang terbuka. Dan ia sudah tidak ada di sebelah. Adik membuka pemutar musik dan lagu sendu ia putar sambil berbaring di kursi panjang. Aku meraih sapu dan debu berterbangan. Di lantai bawah orang-orang riuh pada pagi biasa. Kakek sarapan bubur di meja makan dan nenek yang puasa tanpa sahur merajut d...

Postingan Terbaru

Kesenangan Ganjil

Tulisan BANGSAT

[Matahari Milikku] #22. Matahari Terbit dan Terbenam

[Matahari Milikku] #21. Dicky dan Matahari Terbenam